Jumat, 23 Agustus 2013


Nama                    : Vienna Aprillia Heryawan
NIM                      : 19813026
Fakultas                 : SITH-R

RESUME SEMINAR OSKM 2013 ( 23 Agustus 2013 )

Semangat Kemahasiswaan oleh Bapak Gita Wirjawan ( Menteri Perdagangan Republik Indonesia)
          Pada sesi pertama dalam seminar OSKM 2013, Menteri Perdagangan RI yaitu bapak Gita Wirjawan menyampaikan beberapa hal tentang semangat kemahasiswaan dan hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut. Beliau mengatakan bahwa semangat kemahasiswaan sangat kental atau erat esensinya dengan kearifan lokal. Mahasiswa yang sekarang ini menjadi bibit-bibit pemimpin Indonesia, harus menjadi pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini. Pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia ini adalah pemimpin yang mengerti kepentingan rakyat. Pemimpin yang bisa melakukan pembangunan tanpa menghilangkan adat istiadat dan keberagaman budaya di Indonesia, tapi pemimpin yang mampu memajukan potensi daerah, aktif,inisiatif,dan mau meng-gangnam-kan  dirinya. Meng-gangnam-kan dirinya berarti memiliki kemahiran teknologi, kekayaan budaya, kemajuan ekonomi, kesinambungan demokrasi.
                Bangsa Indonesia bisa maju, bangkit, dan sukses bila mengedepankan pluralisme, stabilitas politik dan ekonomi, integrasi global, demokrasi, pemerataan, dan memperkaya budaya. Namun, tanpa kapasitas untuk membangkitkan moral bangsa, pembangunan Indonesia yang maksimal takkan terjadi. Budaya bangga berbangsa sangat diperlukan, namun kenapa kita tidak bisa? Karena kita kurang memperkaya budaya kita. Kita harus berpikir secara global, bagaimana agar bisa bersaing dengan negara-negara lain seperti contohnya Thailand.
                Saat ini Indonesia terjebak dalam middle income traps , dan cara untuk keluar dari hal tersebut adalah dengan berbudaya. Kita harus menyadari bahwa semakin terjadinya penanaman modal di luar Jawa, maka semakin bisa kita menyatukan  bangsa ini dan melakukan pemerataan ekonomi di seluruh daaerah. Pemahaman kepiawaian teknologi untuk industri sangat berpengaruh untuk  kesejahteraan, dan perlu dimulai dari hilirisasi. Sebagai contoh, Negara Korea, yang berawal dari reformasi agrariah kemudian melakukan diversifikasi sampai akhirnya sampai pada kemajuan tekonologi modern.
                Dalam pidatonya, bapak Gita Wirjawan mengatakan bahwa beliau berharap Indonesia menjadi knowledge army  yang bisa menambah nilai bagi kemajuan bangsa dan dunia. Sekali lagi, yang bangsa ini perlukan adalah seorang pemimpin yang bisa menjawab tantangan, kental dengan sebagaimana responsive dengan permintaan rakyat, nasionalis namun juga internasionalis, kreatif, terampil, berteknologi, menjunjung kearifan local, dan semangat kebudayaan.

Cinta Tanah Air oleh Indra Hidayat ( anggota WANADRI)
                Indonesia sangat kaya dengan keberagaman dan kekayaan alam yang luar biasa. Bangsa yang sebenarnya terdiri dari 17.000 pulau ini  memiliki berbagai macam kekayaan dan keindahan alam, baik di darat maupun di laut. Hal-hal tersebut menyebabkan Indonesia sangat rawan dalam hal bencana alam, keseragaman budaya, dan pemerataan. Namun di sisi lain, ada banyak keuntungan yang bisa kita ambil dari keadaan tersebut  bila kita memiliki kreatifitas, akal sehat, dan kemanusiaan. Bila kita kreatif maka kita akan bisa terus mengeksplorisasi potensi-potensi yang berasal dari bumi Indonesia ini dan menghasilkan karya-karya baru. Dan dibutuhkan juga akal sehat dan rasa kemanusiaan agar kreatifitas tersebut tidak disalahgunakan namun dipakai untuk pembangunan dan kemajuan bangsa. Maka dari itu dari sekarang kita harus sadar diri, sadar lingkungan, dan sadar tujuan. Dan jangan lupa untuk terus bersinergi dan berkolaborasi agar dapat menyatukan 17.000 pulau yang ada demi kemajuan Indonesia.

Integrasi dan Kompetensi untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa oleh Ibu Tri Mumpuni

                Sebagai pembicara ketiga dalam Seminar OSKM 2013, Ibu Tri Mumpuni menyampaikan beberapa hal yang menyadarkan kita tentang kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Beliau mengatakan bahwa kita harus memiliki pengetahuan/logika dan juga perasaan/empati. Kita harus punya paradigma yang benar tentang Indonesia.
                Pengertian ekonomi dan apa yang benar-benar terjadi saat ini adalah semakin meningkatnya pertumbuhan, maka ekonomi akan semakin meningkat. Hal tersebut kurang benar bila dipakai untuk kesejahteraan bangsa karena tidak manusiawi. Yang benar adalah kita menggunakan pengertian dari kewirausahaan sosial yaitu setiap orang adalah unik, maka setiap orang akan melakukan apa yang disukainya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memajukan ekonomi. Kita benar-benar perlu memperbaiki paradigma kita dan itulah yang akan menjadi kekuatan kita.
Kewirausahaan sosial meliputi:
-. Pelurusan visi pembangunan
-. Perubahan paradigma investasi
-. Pembatasan pertumbuhan usaha
                Kita perlu sadar akan keadaan bangsa Indonesia sekarang ini. Kita harus turun langsung dan merangkul setiap penduduk di daerah-daerah terpencil agar mereka juga bisa merasakan kesejahteraan di Indonesia.    

Riset Indie oleh Seterhen Akbar Surya Dinata (kak Saska)
          Pembicara terakhir dari Seminar OSKM 2013 adalah kak Saska yang merupakan alumni dari ITB. Ia merupakan salah satu pendiri dari Riset Indie. Riset Indie merupakan suatu komunitas yang melakukan penelitian-penelitian dan proyek-proyek yang  beragam dan kemudian digunakan sebagai sarana untuk menyadarkan dan mensejahterakan masyarakat. Beberapa proyek penelitian mereka adalah antara lain Project Alinea dan Angkot Day.
                Selain menceritakan tentang komunitas yang dibuatnya, Kak Saska juga membagikan pengalaman hidup dan beberapa nasihat yang cukup menyadarkan kami semua. Ia mengatakan bahwa sesuatu yang besar itu dimulai dari hal yang kecil, mulailah dari membuka mata dan telinga kita terhadap keadaan di luar kampus, keadaan di masyarakat sekitar. Jangan hanya merasa puas atas prestasi yang di dapat di dalam kampus atau fokus dengan kampus, tapi keluarlah, perhatikan sekitar, ada banyak masalah-masalah kecil yang tidak disadari oleh banyak orang namun sebenarnya sangat mengganggu dan bila diselesaikan akan tercipta suatu keadaan yang lebih sejahtera. Ka Saska juga mengatakan bahwa setiap kita harus mempunyai suatu nilai yang bisa kita tinggalkan setelah kita meninggal kelak. Suatu nilai yang berguna bagi banyak orang bahkan seluruh rakyat Indonesia. Jadi, buka mata, buka telinga, lihat sekitar, dan jadilah dampak bagi bangsa dan dunia. :) 

Seminar OSKM ITB 2013



Nama    : Vina Alpiani
NIM       : 16113064
                                              
Waktu : Jumat, 23 Agustus 2013
Moderator : Maria Selena
Narasumber 1 : Gita Wirjawan ( Menteri Perdagangan RI )
Informasi Pokok :
a.       Kekuatan moral adalah hal yang paling penting dan mendasar dalam membangun negri ini.
b.      Tujuan dari pluralisme yaitu untuk menjaga kestabilan politik dan ekonomi.
c.       Perekonomian Indonesia membutuhkan pemimpin – pemimpin yang memiliki kearifan lokal.
d.      Indonesia adalah Negara dengan umat muslim terbesar.
e.      G20 S didominasi oleh perekonomian di Asia termasuk salah satunya Tiongkok dan Korea.
f.        Indonesia saat ini membutuhkan pemuda – pemuda yang memiliki inisiatif dan proaktif.
g.       Perekonomian Indonesia seharusnya bisa memajukan kebudayaan – kebudayaan yang ada di setiap daerah.
h.      Eksportasi budaya merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
i.         Dalam dunia global ini kita harus bisa berteknologi, berbudaya, dan berpluralisme

Narasumber 2 : Indra Hidayat (Wanandri)
Informasi Pokok :
a.       Luas Indonesia hampir 1.800.000 km2 .
b.      Deklarasi Djuanda merupakan pernyataan Indonesia sebagai Negara maritim dan perairan.
c.       Dengan adanya deklarasi Djuanda dianggap sebagai pemersatu kepulauan.
d.      Indonesia memiliki pantai terpanjang di dunia setelah Kanada.
e.      Ketika budaya kita di klaim oleh bangsa lain, seharusnya kita berbangga hati karena berarti itu menunjukan adanya apresiasi yang tinggi sehingga mereka meniru kita dan dengan demikian kita akan termotivasi untuk terus menciptakan kebudayaan yang baru.
f.        Salah satu kegiatan Wanandri adalah melakukan ekspedisi.

Narasumber 3 : Tri Mumpuni (Aktivis Pemberdaya Masyarakat)
Informasi Pokok:
a.       Integritas dan kompetensi meliputi, pengetahuan (logika) dan perasaan (empati).
b.      Jika pengetahuan dan perasaan disertai akal yang sehat, mka kita bisa membaca keadaan Indonesia dengan baik.
c.       Ekonomi : kerja/usaha manusia  keadaan setimbang dinamis antara investasi dan konsumsi untuk mencapai setinggi – tingginya pertumbuhan.
d.      Hal yang harus kita lakukan dimasa yang akan datang yatu pelurusan vis pembangunan dan perubahan paradigma investasi

Narasumber 4 : Seterhen Akbar Suriadinata (Pendiri Riset Indie)
Informasi Pokok:
a.       Riset indie merupakan usaha kolektif penelitian.
b.       Projek dari Riset Indie yaitu diantaranya, Polaroid, Animatronic, dan Angkot Day.
c.       Angkot Day ini akan dilasanakan pada tanggal 20 September 2013.

Rangkuman Seminar OSKM ITB 2013

Nama:   Kurnia Sandi Girsang
NIM:     16713123

    Setelah kegiatan defile OHU selesai, kegiatan dilanjutkan ke acara utama yakni seminar OSKM ITB 2013. Seminar ini terbagi menjadi empat sesi, dimana masing-masing sesinya memaparkan judul dengan tema berbeda. Ada Bapak Gita Wiryawan selaku Menteri Perdagangan, Wanadri sebagai kelompok pecinta alam pertama di Indonesia, Ibu Tri Mumpuni sebagai pejuang masyarakat desa terpencil, dan diakhiri dengan penjelasan dari Riset Indie sebagai organisasi yang melakukan penelitian secara independen. Acara ini dimulai dengan kata sambutan dari Presiden KM ITB 2013, Nyoman Anjani. Lalu dilanjutkan materi yang terbagi ke dalam empat sesi:

1. Gita Wiryawan
     Semangat berkemahasiswaan demi kontribusi positif terhadap Indonesia harus berdasarkan kepada kearifan lokal. Hal inilah yang menjadi penekanan utama dari pidato pak Gita Wiryawan. Ia menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini butuh pemimpin-pemimpin yang adil dan dekat serta impulsif terhadap kebutuhan masyarakat. If you want it, you get it. Seperti yang terjadi saat Kejuaraan Dunia Badminton di Cina, Indonesia sudah enam tahun puasa gelar tersebut. Namun, dengan keteguhan kerja keras Indonesia berhasil menyabet dua gelar juara dunia badminton. Inilah salah satu contoh bahwa Indonesia bisa menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
     Beliau menjelasakan potensi untuk menambah kemampuan ekonomi Indonesia sangat besar dilihat berdasarkan banyaknya konsumen/masyarakat Indonesia. Namun, Indonesia terbentur dengan permasalah kronis di abad 21 ini yakni korupsi. Untuk itulah mahasiswa ITB harus mampu memecahkan masalah ini.
    Indonesia sebagai negara hulu dari skema industri global. Indonesia memproduksi bauksit lalu dijual ke Jepang. Di Jepang bauksit di olah lalu dijual kembali ke Indonesia. Sistem seperti ini merupakan sistem yang merugikan Indonesia sebab Indonesia membeli kembali hasil dari kekayaan alamnya dengan harga yang lebih mahal dari harga jual ke luar negri. Untuk itu harus ada hilirisasi perindustrian, Indonesia yang menghasilkan sumberdaya alam Indonesia pula yang mengolah dan menikmati hasil olahan itu di negaranya sendiri.
     Sebuah negara dikatakan berhasil jika telah melakukan eksplorasi budaya terhadap negara lain. Hal ini yang dilakukan oleh negara yang baru berdiri tahun 1950-an, Korea Selatan. Dimana-mana di seluruh penjuru dunia orang-orang menunggu produk terbaru Samsung. Bahkan lebih jauh dari sekedar teknologi, ekspansi budaya Korea Selatan kini telah menjadi tren yang seakan wajib untuk diketahui oleh masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
    Produk pendidikan merupakan ujung tombak dalam persaingan. Sebagai putra-putri terbaik Indonesia, mahasiswa ITB harus mampu menunjukkan kontribusi dalam lingkup 'knowledge learning' demi kemajuan Indonesia.

2. Wanadri
     Wanadri merupakan komunitas pecinta alam pertama di Indonesia yang didirikan di Bandung sebelum proklamasi kemerdekaan. Komunitas ini telah melakukan berbagai ekspedisi alam yang menantang, salah satunya adalah pendakian tujuh puncak tertinggi di dunia atau yang lebih dikenal dengan ekspedisi 7 Summits.

3. Tri Mumpuni
     Integritas dan kompetensi merupakan modal utama dari sebuah individu. Kedua hal ini harus disinergikan dengan pengetahuan (logika) dan perasaan (empati). Setiap mahasiswa ITB harus melihat kebawah, apa yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia. Walaupun memiliki pertumbuhan ekonomi yang termasuk tinggi di dunia, Indonesia memiliki banyak desa terbelakang yang belum mendapat akses hasil dari kemajuan ekonomi tersebut. Inilah tugas mahasiswa ITB sebagai putra-putri terbaik bangsa untuk mampu mengentaskan kemiskinan dan berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.

4. Riset Indie
     Riset Indie didirikan oleh mahasiswa lulusan teknik elektro ITB, Seterhen Akbar Suriadinata, pada tahun 2008. Organisasi keilmuwan independen ini didirikan atas keinginan untuk menampung energi berlebih dari kehidupan keseharian para anggotanya untuk meneliti.
     Organisasi ini telah beberapa kali melakukan penelitian independen. Pertama melakukan riset bisnis terhadap perusahaan kamera polaroid. Lalu proyek animatronic pertama di Indonesia. Dan yang terakhir adalah Angkot Day, sebuah kegiatan yang akan dilakukan pada tanggal 20 September 2013 nanti.

Resume Seminar OSKM ITB 2013


Name    : Felicia Nadia Rosarie Adisurja
Nim        : 16813089

Pada tanggal 23 Agustus 2013, OSKM ITB 2013 mendapat kesempatan langka untuk mendapatkan seminar dari empat orang pembicara, yakni Mentri Perdagangan; Bapak Gita Wiryawan, Wanadri, Ibu Tri Mumpuni, dan Kak Seterhen Akbar Suriadinata. Masing-masing dari mereka memberikan seminar mengenai materi yang berbeda dan berikut adalah review dari masing-masingseminar tersebut.

1.       “Cinta Tanah Air” dibawakan oleh Mentri Perdagangan Indonesia,  Bapak Gita WiryawaN
Negara kita Indonesia adalah Negara yang sangat kaya, namun karena ketidakmampuan masyarakatnya mengolah kekayaan negaranya tersebut itulah yang menyebabkan semua kekayaan di Negara kita menjadi sia-sia belaka. Pak Wiryawan berkata, bahwa kita harus ‘menggangnamkan diri’ layaknya PSY dari Korea Selatan yang terkenal dengan lagu Gangnam Style nya yang mendunia. Yang beliau maksud dengan ‘menggangnamkan diri’ disini adalah ‘menggangnamkan negri’, yakni : memiliki teknologi yang canggih, kaya akan budaya, pertumbuhan ekonomi yang baik, memiliki demokrasi yang berkesinambungan, layaknya Korea Selatan yang kini sudah berhasil melakukan hal tersebut dan telah menadi Negara maju. Dahulu pun Korea memiliki keadaan kehidupan yang buruk. Namun ketika mulai terjadi perubahan agrarisme, perlahan tapi pasti, keadaan disana pun berubah. Ketika mereka sukses dengan agraris, maka mereka mulai mengarahkan para petani tersebut untuk membuat teknologi yang lebih canggih, dan salah satu contoh yang sukses dari perubahan tersebut adalah adanya produk-produk bermerk Hyundai, Samsung, dan LG. Satu hal yang sangat mengena dari pidato Bapak Wiryawan ketika saya mendengarnya adalah ketika ia member semangat kepada para pemain bulu tangkis kita di Gwangju, China. Beliau diminta member semangat kepada para atlet selama beberapa belas menit, namun beliau hanya mengatakan sebuah kalimatkepada mereka : “Allah yang mengatur segalanya, but if you want it, you will get it!” yang berarti apa yang kita inginkan hanya sejauh kemampuan dan kegigihan kita untuk mendapatkannya.

2.       Eksplorasi dan Ekspedisi alam oleh Wanadri

Wanadri merupakan salah satu organisasipecita alam di Indonesia yang melakukan eksplorasi dan ekspedisi ke gunung dan pulau-pulau di daerah-daerah sekitar Indonesia. Wanadri pada kesempatan ini membahas mengenai dampak Deklarasi Djuanda dalam memperluas wilayah Indonesia yang pada awalnya dipisahkan oleh laut Internasional menjadi laut milik Indonesia. Hal ini menegaskan Indonesia sebagai Negara Kelautan, bukan Kepulauan. Wanadri  baru saja menyelesaikan pendakian 7 gunung tertinggi diseluruh dunia dalam rangkan mengenal dan mencintai alam.

3.       Integritas dan kompetensi Pemuda untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa oleh Ibu Tri Mumpuni

Menurut  Ibu Tri, setiap manusia memiliki pengetahuan dan perasaan. Yang dimaksud beliau disini adalah dilihat dari aspek banyaknya pemuda-pemuda bangsa yang seharusnya bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik dan lebih peka untuk mengubah negaranya baik secara ekonomi,  social, dan politik, menjadi jujur dan adil. Hal ini biss dilihat belum terlaksana karena masih banyak masyarakat didaerah kita yang menjadi kuli dengan bayaran rendah.Sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa, kita dharapkan bisa mengubah hal tersebut dengan memikirkan alternatifyang lebih baik.

4.       Riset Indie oleh Kak Seterhen Akbar Suriadinata

Riset Indie adalah suatu organisasi dimana dipikirkan dan dilakukannya ide-ide baru dan baik, baik untuk kepentingan organisasi maupun demi kepentingan bangsa. Sampai saat ini, Riset Indie telah berhasil melaksanakan tiga project, pertama adalah Project  Polaroid, suatu project dimana Riset Indie melestarikan kembali keberadaan dari kamer Polaroid dengan cara memperbaharui perangkat didalamnya; Project Alinea, yakni project dimana Riset Indie membuat sebuah Alien animatorik yang diberi nama Alinea. Alinea sempat ditampilkan disebuah konser sebuah grup band music dan mendapatkan sambutan yang cukup baik.
 Kemudian ada Angkot day, dimana Riset Indie mengadakan satu hari full angkot yang aman bersih nyaman dan gratis. Kak Seterhen sempat berkata, ITB terkenal bukan karena namanya, tapi karena keberhasilan mereka yang sudah lulus dan sukses, menyandang nama alumnus ITB, itulah yang membuat  ITB terkenal. Tanpa keberhasilan dan kerja keras kita untuk membuktikan diri, nama apapun yang kita sandang tidak akan menjadi berguna. Sekian dan Terimakasih. :)

Rangkuman Seminar OSKM ITB 2013


  1. 'Cinta Tanah Air' oleh Menteri Perdagangan Bapak Gita Wiryawan
Indonesia, negara yang kaya namun tidak  'kaya'. Dalam hal ekonomi, Indonesia perlu meningkatkan produktivitasnya hingga 60% per unitnya agar bisa mencapai pertumbuhan yang baik yakni 7% per tahunnya. Kalau tidak Indonesia akan mengalami 'middle income trap' yang berakibat  Indonesia tidak akan bisa menghasilkan produk lagi. Kita Indonesia harusnya bisa menyamai negara Korea Selatan yang telah meng-gangnam-kan dirinya. Gangnam memiliki 4 arti yakni : 
  • Memiliki teknologi yang canggih
  • Kaya akan budaya
  • Pertumbuhan ekonomi yang baik
  • Memiliki demokrasi yang berkesinambungan.
Dengan meng-gangnam-kan diri Korsel telah berhasil menjadi negara yang tidak hanya sukses dalam bidang ekonomi namun juga telah berhasil men-duniakan budaya mereka. Pada awalnya negara Korea Selatan adalah negara yang sangat buruk kehidupan nya pada tahun 1920-an. Namun semenjak hadirnya seorang pemimpin negara yang heebat, maka jadilah Korea Selatan sesukses yang dapat kita liat.Cara yang digunanakan oleh sang pemimmpin adalah mengembangkan produk sendiri di dalam negara. Pemimpin tersebut juga berhasil mengsugesti para pengusaha yang telah sukses di dalam suatu bidang untuk membangun kembali pabrik-pabrik baru untuk kebutuhan dalam negeri. Beberapa produk tersebut adalah Samsung, LG dan Hyundai.
Indonesia juga mampu meng-gangnamkan diri. Indonesia hanya memiliki kekurangan dalam hal teknologi canggih dibanding negara lain.Untuk itu  hal paling dibutuhkan negara adalah pemimpin yang memiliki kearifan sosial. 
Kearifan sosial berarti memiliki kecintaan yang besar terhadap negara nya sendiri . Menjungjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.


2. Integritas dan Kompetensi,Pemuda untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangs oleh Ibu Tri Mumpuni
Manusia yang sempurna, memiliki :
1. Pengetahuan (logika)
2. Perasaan (empati)

Sebagai pemuda yang akan membangun bangsa membaca Indonesia untuk semua bukan Indonesia untuk diri sendiri. Artinya pemuda calon pemimpin bangsa haruslah memiliki Kewirausahaan Sosial yakni mencoba membuat alternatif dalam kehidupan sosial ekonomi sehari-hari untuk menjadi lebih manusiawi, jujur dan adil.

3. Eksplorasi dan Ekspedisi Alam oleh Wanadri

Wanadri merupakan salah satu organisasi pecinta alam yang melakukan Eksplorasi dan Ekspedisi ke daerah-daerah Indonesia seperti gunung dan pulau-pulau.
Sebagai organisasi bangsa, Wanadri tahu betul apa dampak dari Deklarasi Djuanda yang telah memperluas daerah Indonesia secara signifikan. Dalam rangka mengenal dan mencintai alam  WANADRI baru saja menyelesaikan pendakian 7 gunung tertinggi di dunia pada beberapa bulan silam.

4.  Riset Indie oleh Kakak Seterhen Akbar Suriadinata

     Riset Indie merupakan suatu organisasi independen yang merupakan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu untuk menemukan hal-hal baru baik untuk kepentingan organisasi (penggalangan dana) maupun dedikasi untuk bangsa. Sampai saat ini terdapat tiga project yang sudah dilakukan oleh Riset Indie, yaitu.
·         Project Polaroid
Project dimana para anggota Riset Indie membangkitkan kembali kejayaan kamera polaroid dengan memperbaharui perangkat dalam kamera polaroid.
·         Project Alinea
Alinea adalah animatorik alien yang berjenis kelamin perempuan. Pembuatan alinea cukup kreatif dan berfungsi untuk beberapa kegiatan seperti aksesoris pelengkap konser yang mendapat sambutan yang hangat bagi penikmatnya.
·         Angkot Day
Angkot Day merupakan  hari dimana angkot berjalan tertib, nyaman, aman, dan gratis. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Riset Indie dalam mempelajari bagaimana tanggapan masyarakat mengenai angkot-angkot dan bertujuan agar terjadinya pengalihan penggunaan kendaraan milik sendiri ke angkutan umum dalam rangka sebagai solusi bagi masalah macet di kota Bandung.
 Intinya adalah Kita jangan dulu bangga dengan kebesaran nama ITB sebelum kita meninggalkan ITB dengan suatu prestasi. Artinya kita harus berbangga nantinya bukan karena kita mahasiswa ITB saja melainkan menjadi mahasiswa ITB yang memberikan sumbangsih yang nyata bagi kehidupan Bangsa Indonesia. Dan tetaplah ingat bahwa untuk membangun bangsa Indonesia yang sejahtera semua disiplin ilmu harus berkolaborasi. Jadi jangan menjadi pemuda bangsa yang hanya bekerja sendiri dan mengganggap disiplin ilmunya yang paling penting. 

Sekian dan Enjoy!


 Sartika Tio Silalahi (19913219)-SAPPK


Rangkuman
Pada siang hari ini suasana di Sasana Budaya Ganesha cukup riuh rendah, bukan karena acaranya tidak menarik tetapi karena seminar hari ini dipimpin oleh moderator yang sangat istimewa yaitu Maria Selena, Putri Indonesia 2011. Kecantikan dan kepiawaian Maria Selena, yang merupakan alumni SBM ITB, membuat perhatian seluruh hadirin terfokus pada setiap perkataannya.   Pada seminar hari ini terdapat 4 pembicara yang menyampaikan pengalaman hidup dan nasihat-nasihat kepada para mahasiswa baru ITB untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan menyemangati mahasiswa baru agar dalam hidupnya bisa melakukan hal-hal yang berguna untuk bangsa Indonesia.
Pembicara pertama adalah Bapak Gita Wiryawan, pemilik Omega Pasific Production yang berperan dalam bidang musik dan Menteri Perdagangan sekaligus ketua umum PBSI. Beliau menyampaikan ceramah mengenai ekonomi dan kearifan lokal.  Beliau berkata bahwa semangat kemahasiswaan itu menyangkut kemerdekaan diri sendiri mengenai kebebasan dalam berbagai bidang bukan hanya kemerdekaan yang dirayakan ketika 17 Agustus. Saat ini Indonesia termasuk peringkat 15 besar perekonomian dunia, karena itu Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti kebutuhan masyarakat. Indonesia tidak bisa maju dalam berbagai bidang apapun seperti politik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya tanpa kesadaran kita untuk memajukan moral, menjunjung demokrasi serta pluralisme yang kental dengan pemerataan pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai pemimpin salah kaprah, setiap keputusan yang dibuat tentu harus relevan.
Oleh sebab itu Indoesia memerlukan pemimpin yang punya kearifan local dengan memajukan kebudayaan daerah dan bersikap proaktif. Yang dimaksud dengan sikap proaktif adalah mampu meng“gangnam”kan diri  yaitu dengan memiliki kemahiran teknologi, kesinambungan demokrasi, kekayaan budaya dan kemajuan ekonomi untuk membuat Indonesia keluar dari “Middle Income Trap”, penghasilan berkisar $5000-$7000 tanpa teknologi pengolahan bahan baku produksi untuk memproduksi segala sesuatu secara mandiri. Perlu dilakukan realisasi investasi di luar pulau Jawa untuk menghentikan pemusatan ekonomi di pulau Jawa serta perlu juga dilakukan hilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Pembicara kedua adalah Indra Hidayat dari Wanadri yang berdiri pada 16 Agustus 1964 dengan ketua umum Ilham Fauzi. Wanadri adalah himpunan penempuh rimba dan pendaki gunung yang menunjukkan kecintaan mereka pada tanan air dengan  melakukan berbagai perjalanan di antaranya Ekspedisi Seven Summits (mendaki 7 puncak gunung tertinggi di dunia), mendatangi 92 pulau terluar di Indonesia dan lain-lainnya. Deklarasi Juanda telah menguntungkan Indonesia dengan mengukur ZEE dari 92 pulau terluar tersebut sehingga luas wilayah Indonesia menjadi 3 kali lebih luas daripada wilayah pascaproklamasi. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah negara kelautan bertabur pulau-pulau karena Indonesia memiliki kurang lebih 17ribu pulau dengan kondisi geografis yang sangat beragam sehingga Indonesia merupakan wilayah bioregional yang memiliki 3 macam corak flora dan fauna, Indonesia bahkan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Keseluruhan wilayah ini dibagi menjadi 34 provinsi dan 504 kabupaten. Kekayaan seperti ini tentu memiliki kendala diantaranya saja intervensi budaya dari negara-negara tetangga dan berbagai bencana yang silih berganti melanda Indonesia. Intinya adalah apa yang kita lakukan harus bersinergis dengan tujuan Indonesia sendiri agar kita dapat menjaga kedaulatan Indonesia bukan hanya bidang pertahanan tapi juga budaya dan sebagainya.
Pembicara ketiga adalah Ibu Tri Mumpuni Wiyatno dengan tema “Integritas dan Kompetensi Alumni ITB oleh Kemandirian dan Kesejahteraan Indonesia”. Secara umum apa yang disampaikan oleh Ibu Tri adalah bahwa pemimpin yang baik harus berintegritas agar tidak mudah menjual segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia ke luar negeri. Pertumbuhan produksi harus dibatasi pada nilai optimal demi proses keberlanjutannya yang tergantung pada daya dukung lingkungan sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat setempat. Karena itu seharusnya dalam ekonomi setiap orang melakukan kegiatan yang disukainya dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya maka semakin baik hasilnya, semakin baik perekonomian di Indonesia. Akan tetapi, yang berlaku saat ini malah semakin tinggi pertumbuhan produksi semakin baik ekonomi. Hal ini tentu tidak benar mengingat tidak adanya empati dalam system perekonomian sehingga terjadi “capital accumulation”. Ada 3 hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang wirausahawan sosial diantaranya perbaikan visi pembangunan, perubahan paradigm investasi dan pembatasan pengembangan usaha.
Seminar dilanjutkan oleh pembicara keempat di sore hari, di mana pembicara adalah seoerang alumni Teknik Elektro 2003 yaitu Bapak Saska. Beliau mengembangkan riset indie yang terfokus pada teknologi, ekonomi, sosial dan media. Ada tiga riset yang dilkukannya diantaranya Polaroid, Animatoronik dan Angkot Day. Angkot Day rencananya akan dilakukan pada 20 September 2013 yang merupakan penelitian ekososial terhadap jurusan angkot Kelapa-Dago selama 1 hari tersebut. Dalam satu hari itu semua angkot jurusan ini akan dibuat jadi aman, nyaman, tertib dan gratis. Pada intinya beliau menyampaikan bahwa dalam setiap proses pasti ada kesulitan, kesulitan ini jangan kita hindari tapi harus kita hadapi supaya kita bisa menjadi manusia dewasa yang matang, yang bisa berperan dalam memajukan bangsa Indonesia, dan mengasah kita agar menjadi orang yang bijak.

Teresa Zefanya (19913039)