Hari ini hari jumat, tanggal 23 Agustus 2013 dan waktu di jam telepon seluler saya menunjukkan angka 5.00 . Saya pun cukup kaget karena saya terlambat bangun karena hari ini ada OSKM ITB 2013, dimana kami, Mahasiswa ITB angkatan 2013 diperintah untuk berkumpul di perpustakaan pusat ITB pukul 5.50. Asumsikan waktu tempuh dari Buahbatu(rumah saya) sampai ke parkiran SR ITB itu sekitar 20 Menit paling cepat, dan perjalanan dari parkiran SR ke perpustakaan pusat sekitar 5-10 menit, maka saya mempunyai waktu sekitar 20 menit untuk mengumpulkan jiwa, mandi dan berganti baju. Saya pun mandi secepat kilat, dan langsung berganti baju, serta tidak lupa menggosok gigi, lalu Saya pun pergi menggunakan motor andalan saya seperti sedang dikejar setan (ngebut). Akhirnya saya sampai di perpustakaan pusat itb pukul 05.40. Sepertinya sudah cukup sesi curhatnya.
Saraga
Dari perpustakaan pusat, kami (Mahasiswa ITB 2013) dimobilisasi ke Saraga, didampingi oleh kakak-kakak Arga Pancaka yang 'baik hati dan murah senyum'. Di Saraga, kami di beri pidato, lalu di periksa kelengkapan speknya, ternyata ada beberapa spek yang cukup 'nyeleneh' yaitu Kue nastar, Helm SNI, Spion, Garam beriodium, serta Foto Keluarga. Tentu saja kami tidak membawa spek tersebut (karena memang tidak disuruh) namun ada oknum oknum intruder yang ternyata membawa spek tersebut. Kami pun terkena semprot oleh kakak-kakak (sempat terjadi 'drama' mahasiswa baru (padahal mah intruder) yang menginterupsi dan memprotes (dan hampir berkelahi)) yang ternyata dari Lingkung Seni Sunda , salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa bidang Kebudayaan di ITB. Setelah dihibur oleh senam pagi 'The Comment','Goyang Cesar', dll dari LSS, kami pun dikondisikan untuk membuktikan bahwa kami adalah angkatan yang kompak dan bisa bekerja sama dengan cara membentuk bodywords #untukIndonesia. Setelah perencanaan yang matang oleh para perwakilan kelompok, kami pun berhasil! Selamat untuk ITB2013!
Setelah didokumentasi, dan setelah para Taplok memberikan Yel-Yel terbaik mereka, kami pun dimobilisasi oleh Arga Pancaka ke dalam Auditorium Sabuga untuk melihat Defile OHU.
Sabuga
Kami disambut oleh presentasi singkat tentang K3L ITB, yang intinya adalah bahwa K3L merupakan Unit rektorat yang mengatur tentang Keamanan, Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan di ITB. Selanjutnya, Defile OHU, yaitu presentasi dan penampilan singkat dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa di ITB, sangat menarik (dan membuat saya bingung untuk memilih unit di OHU tanggal 1 September nanti). Lalu, Setelah mahasiswa dikondisikan untuk mentoring agama masing-masing (sembari menunggu mahasiswa muslim sholat jum'at) dan juga makan siang, serta diselingi oleh penampilan dari Unit Apresiasi Musik ITB, akhirnya acara utama telah tiba, Seminar OSKM 2013!
Seminar OSKM 2013
Sebenarnya inilah yang ditunggu-tunggu, karena seminar ini kedengarannya sangatlah menarik!
Siapa yang tidak tertarik oleh seminar yang dimoderatori oleh Maria Selena, Alumni ITB yang juga merupakan Putri Indonesia 2011 itu?
Siapa yang tidak tertarik oleh seminar yang pematerinya seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Gita Wirjawan?
Oke, oke, sebelum kalian protes karena kata-kata yang bertele-tele, sebaiknya saya langsung kepada inti materi dari Seminar ini.
Setelah pembukaan yang sangat inspiratif oleh Presiden KM ITB, Kak Nyoman Anjani (yang merupakan idola para mahasiswa), Pemateri pertama , Pak Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan ketua PBSI, memberikan materi tentang perekonomian Indonesia. Berikut adalah inti dari materi beliau:
- Beliau menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi RI sudah baik namun perlu diimbangi oleh Teknologi, kesinambungan Demokrasi, dan juga Kebudayaan (kearifan lokal).
- Untuk kemajuan sebuah bangsa, bangsa tersebut tidak boleh kehilangan jati diri atau kearifan lokalnya.
- Kultur dari negara asing haruslah ditamengi oleh rasa nasionalisme dan kegarudaan di dalam diri kita.
- Masyarakat (mahasiswa secara khususnya) harus siap dengan adanya pakta ASEAN tentang pelonggaran peraturan (mungkin tentang ASEAN Free Trade Area), yang dimana membuka peluang bagi bangsa lain dengan mudahnya memasukkan produk mereka di pasar Indonesia.
- Pertumbuhan Ekonomi haruslah menyebar secara rata (diluar Pulau Jawa).
- Kemajuan teknologi dapat mengeluarkan kita dari lingkaran setan bernama Middle Income Trap.
- Kita harus nasionalis, namun perlu berpikir secara internasional.
Setelah Pak Gita Wirjawan selesai (meskipun kurang puas karena keterbatasan waktu), dan telah diberi plakat oleh Kak Nyoman, kami menyambut pemateri kedua, yaitu Perwakilan dari Wanadri, berikut adalah inti materi beliau:
- Wanadri merupakan Organisasi yang bergerak dalam bidang alam bebas yang berfokus pada Eksplorasi dan Ekspedisi ke hutan, gunung, maupun goa.
- Indonesia memiliki kekayaan alam, demografis, dan wilayah yang sangat menakjubkan.
- Indonesia merupakan Negara Maritim, negara Kelautan, karena sebagian besar dari wilayah NKRI adalah Laut dan Samudra.
- Kendati begitu, masyarakat Indonesia memiliki mindset daratan
- Kita harus berbangga dengan kultur Indonesia yang 'diklaim' oleh negara sebelah, karena itu merupakan apresiasi tertinggi terhadap budaya kita, namun kita juga harus lebih kreatif untuk menjadi trendsetter budaya.
Selanjutnya, pemateri ketiga, Ibu Tri Mumpuni, menjelaskan materi yang intinya sebagai berikut:
- Harus terjadi sinkronisasi dan sinergi antara Logika dan Empati.
- Sumber Daya Alam di Indonesia sangatlah berpotensial.
- Teknologi, Kapital, dan Manajemen haruslah bersinergi dengan Sumber Daya Alam dan Komunitas agar menghasilkan kemajuan.
- SDA di Indonesia banyak dikelola oleh pihak asing (yang memiliki Teknologi, Kapital, dan Manajemen yang baik) namun tidak mementingkan Komunitas sehingga menciptakan kemiskinan.
- Kita harus mementingkan aspek humaniora dan keberlangsungan lingkungan dalam memanfaatkan SDA.
Setelah dipotong jeda Sholat, pemateri keempat, Saska ,yang merupakan Alumni ITB juga, dari 'Riset Indie' memberikan materi yang intinya sebagai berikut:
- Riset-riset dan ide-ide seharusnya memiliki Financial Sustainability atau bernilai jual yang baik dan juga bermanfaat bagi Bangsa Indonesia.
- 'Riset Indie' telah mempunyai beberapa program yang cukup signifikan, salah satunya adalah AngkotDay, yaitu sebuah riset sosial yang seharusnya dapat membantu problem kemacetan di kota Bandung, untuk lebih lengkapnya kunjungi angkotday.info
- Rakyat muda Ganesha haruslah memiliki Softskill selain kemampuan Akademis agar sukses dan berguna bagi Bangsa Indonesia kelak.
Setelah melakukan sesi tanya jawab, selesai sudahlah Seminar OSKM ITB 2013 ini, dan kami pun harus berpisah dengan Maria Selena, sang moderator idola, setelah penyerahan plakat penghargaan dari KM-ITB.
Kami pun dimobilisasi untuk Sholat Magrib dan pulang dengan selamat.
oleh :
Julio Savigny, STEI 16513065.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar