Rabu, 21 Agustus 2013

Sekilas tentang "Pola Pikir K3" by Ricardo Abraham 16913212

Pola pikir K3, yang diberi nama berdasarkan elemen-elemennya yaitu: kritis, kreatif, konstruktif (critical, creative, constructive), merupakan satu dari berbagai metode berpikir yang telah ada. Keunggulan pola pikir ini terletak pada kesederhanaan dan sifatnya yang universal, sehingga cocok digunakan oleh mahasiswa dan kaum muda untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam hampir setiap situasi. Dalam penggunaannya, pola pikir ini diharapkan dapat menghindari bias dan delusi dalam proses pemilahan dan penyerapan informasi (input) dan mengoptimalkan implementasi (output) dari gagasan untuk memecahkan masalah.

Berikut ini adalah sedikit penjelasan dari elemen-elemen K3:

1. Kritikal (dalam mengidentifikasi masalah)
yaitu kecenderungan untuk menerima suatu informasi dan kepercayaan dengan selalu berpegang pada bukti-bukti yang telah ada, dan akan terus mengubah nilai kebenan dari informasi atau kepercayaan tersebut jika sekiranya muncul suatu bukti yang relevan di masa depan. Dengan kata lain, memilih sifat logis dan induktif dibanding imajinatif dan deduktif dalam membangun persepsi terhadap suatu situasi dan dalam mengolah juga memilah suatu informasi yang spesifik dari sekumpulan informasi.
2. Kreatif (dalam mengolah informasi dan mencari solusi)
yaitu kecenderungan untuk mengolah suatu informasi, juga mencari pemecahan dari suatu persoalan dengan cara yang inovatif sehingga dapat dicari penyelesaian yang paling efisien dan efektif. Dengan kata lain, memilih sifat imajinatif dan induktif dibanding logis dan induktif dalam mencari dan mengatasi persoalan
3. Konstruktif (dalam perencanaan dan implementasi)
yaitu kecenderungan untuk mengimplementasi suatu gagasan atau rencana dengan cara-cara yang sistematis, jelas, dan terukur. Konstruktif disini dapat juga berarti membangun dari pondasi yang kuat. Dengan kata lain, mengutamakan cara yang benar dalam mengatasi persoalan agar solusi dapat menjadi tepat guna dan tepat sasaran untuk kurung waktu efek (lasting effect) yang panjang, sekaligus menghindari filosofi gali lubang tutup lubang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar