Pada tanggal 23 Agustus 2013 ini, kami para mahasiswa baru peserta OSKM berkesempatan mengikuti sebuah seminar yang secara umum menawarkan pandangan luas (overview) tentang keadaan Indonesia ditinjau dari berbagai dimensi dan dari berbagai sudut pandang antar profesi lintas generasi. Walaupun tidak sempurna, pandangan, ide, dan paham yang telah disampaikan dalam seminar tersebut dianggap telah mewakili keseluruhan pandangan komponen-komponen, juga entitas-entitas yang nanti akan para mahasiswa dan mahasiswi temui di kehidupan nyata berbangsa dan bernegara di Indonesia. Berikut ini sekilas tentang 4 sesi yang telah diberlangsungkan pada acara seminar OSKM tersebut:
1. Sesi Pertama oleh Bapak Gita Warjawan (Menteri Perdagangan RI)
Beliau, selaku anggota kabinet RI, secara umum menawarkan pandangan yang sangat optimistis, yang mungkin diinterpretasikan sebagai ambisius atau over-idealist oleh sejumlah karangan. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh pendapat dan penilaian yang disampaikan beliau berupa prediksi penguatan Bangsa Indonesia secara kebudayaan, ideologis, ekonomi dan geopolitik. Tetapi, secara tersirat beliau juga memperingatkan generasi muda mengenai tantangan berupa intervensi dan hegemoni asing di bidang perdagangan dan teknologi yang dipastikan akan menerjang Indonesia dalam waktu dekat. Selain itu, beliau juga memberikan pengarahan tentang tugas dan kewajiban yang harus diemban para mahasiswa ITB sebagai tunas-tunas terbaik bangsa, terutama yang berkaitan dengan bidang IPTEK dan pendidikan. Beliau juga sedikit menekankan pentingnya semangat kewirausahaan dan kecintaan akan bangsa sekaligus kecintaan akan dunia yang bersifat paradoksial.
2. Sesi Kedua oleh Wanadri (Anggota Muda "Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung")
Wanadri, selaku perwakilan dari generasi muda, mewarnai seminar dengan pandangannya yang segar dan pengalaman pribadinya mengenai Indonesia dilihat dari sisi eksporasi geografis. Ditampilkan juga secara sekilas kekayaan budaya dan alam Bumi Pertiwi yang sangat heterogen dan berlimpah, yang sayangnya seringkali terancam oleh kepentingan pihak-pihak asing yang tidak bertanggung jawab.
3. Sesi Ketiga oleh Ibu Tri Mumpuni (Aktivis Pemberdaya Masyarakat)
Beliau, selaku seorang aktivis idealis yang telah berjasa memberdayakan listrik di desa-desa terpencil dan tertinggal di wilayah RI, menekankan pentingnya integritas kepemimpinan di pundak generasi muda. Beliau juga secara tersurat menyerang paham ekonomi kapitalis yang dianggapnya tidak manusiawi dan bersifat eksploitatif secara membabi-buta terhadap alam yang hanya menyebabkan penderitaan pada kaum proletar dan generasi masa depan. Paham tersebut juga memang dianggap tidak sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia menurut beliau, dan generasi muda diharapkan mengubah sistem ekonomi menjadi lebih manusiawi.
4. Sesi Keempat oleh Bapak Saska (Technopreneur dari "Riset Indie")
Bapak Saska, sebagai seorang technopreneur dan sosiolog menawarkan pandangan luas juga solusi untuk masalah yang dihadapi Indonesia secara inovatif. Beliau mempresentasikan Proyek Angkot Day dan Proyek Alinea yang sangat bersifat inspiratif, yang menurut saya sangat tepat untuk ditawarkan pada generasi termuda mahasiswa yang sedang dibentuk Kawah Candradimuka ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar