Jumat, 23 Agustus 2013

Resume Seminar OSKM 2013 (Alkindi Yahya/16613198)


Pak Gita
Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin muda yang mengedepankan kearifan lokal, yang tidak mudah silau dengan budaya lain. Kita seharusnya bisa mengeksportasi Budaya sendiri ke negara lain. Tanpa eksportasi budaya, kita akan susah untuk berbangga terhadap budaya sendiri.
Indonesia saat ini tengah tumbuh. Perekonomian Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 6% tiap tahunnya. Hanya saja pemerataan yang masih kurang. Meskipun begitu, kini pemerataan sudah membaik dari tahun ke tahun.
Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan jamannya. Semua kemajuan dan keberhasilan itu tergantung kepada Allah SWT, tapi jika kita berusaha, kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
Dalam setiap pekerjaan, apapun yang sedang kita lakukan, selalu ingat, kepentingan rakyat adalah yang nomor satu
Wanadri
Indonesia memiliki bentang alam yang sangat luas. Indonesia memiliki sekitar tujuh belas ribu pulau, dan mungkin ada yang masih belum diketahui. Sementara itu, seringkali warga Indonesia justru tidak tahu dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Maka dari itu, diperlukan penjelajahan ke seluruh penjuru tanah air ini supaya kita bisa lebih mengenal tentang daerah-daerah terluuar dari negara ini.
Salah satu contoh ekspedisi yang dilakukan Wanadri adalah Garis Depan Nusantara, yaitu ekspedisi menjelajahi pulau-pulau terluar di wilayah NKRI. Tiga hal yang sangat penting yang dijunjung oleh Wanadri adalah: kreativitas, akal sehat, dan kemanusiaan.
Ibu Tri Mumpuni
Integritas dan kompetensi yang harus dimiliki pemuda untuk kemandirian dan kesejahteraan bangsa: pengetahuan (logika) dan perasaan (empati).
Natural resource is power. Indonesia memiliki potensi alam yang besar. Contohnya adalah panas bumi dan air terjun. Namun ternyata masih sedikit sekali dari potensi-potensi itu yang sudah diberdayakan. Indonesia memiliki sekitar 240 juta penduduk, namun sekitar 100 juta penduduk masih belum bisa menikmati listrik. Itu menjadi tanggung jawab kita. Kelak kita harus berkontribusi untuk kehidupan mereka. Kita adalah anak bangsa yang di pundak kita tersandar harapan-harapan. Jangan hanya peduli dengan diri sendiri. Banyak di sana yang menanti-nanti kontribusi kita. Kita harus berjuang me-merdeka-kan anak bangsa yang tersisihkan.
Research Indie
Research Indie adalah suatu kolektif penelitian yang berfungsi sebagai inkubator ide yang berupa usaha. Di Bandung adalah sangat mudah membentuk suatu komunitas. Namun komunitas yang bak harus disertai dengan ketahanan. Menjadikan kominitas menjadi susatainable itu sangat penting. Kak Saska pernah mencoba berbisnis jalan kamera analog dan filmnya dari polaroid, dan ternyata setelah berjalan 2,5 tahun usaha itu bangkrut. Namun dari sana kak Saska belajar banyak tentang kewirausahaan dan lebih mendalami tenatang teknologi kamera. Sehingga kak Saska tetap semangat dan membentuk Animatronik. Usaha baru ini menggabungkan kreativitas dari anak Seni patung dan kemampuan robotika anak elektro maupun mesin untuk membuat suatu robot yang dilapisi dengan suatu bahan seingga terlihat mirip dengan makhluk hidup. Entah kenapa ide ini sebenarnya sederhana tapi tidak pernah ada sebelumnya. Hal itu mungkin dikarenakan masing-masing lulusan prodi terlalu arogan dan merasa paling oke. Kita tidak boleh merasa paling oke dan arogan. Berkolaborasilah!
Di ITB nanti kita akan bertwmu dengan pemikiran-pemikiranyang edan dan luar biasa, amun ingstlah agar tetap memijak tanah. Jangan hanya menghayal, realisasikan! Kita harus bisa menjadi orang yang realistis. Yang terpenting, peka-lah terhadap sekitar. Buka mata buka telinga, lihat potensi yang ada, jadikan itu sesuatu yang oke!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar