Nama : Eva Maria Gustavini
Ressi Bonti Muhammad
Sartika Tio Silalahi
Nim : 16013054
16413232
19913219
Akar permasalahan diatas adalah tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai mengakibatkan tuna wisma yang bekerja sebagai pemulung membangun pemukiman kumuh dibantaran sungai. Ditinjau dari sudut pandang PESTEL, kami membuat hipotesis penyebab terjadinya penumpukan sampah di kawasan sungai sebagai berikut:
1. Politics
Akibat adanya penyelewengan dana yang mungkin dilakukan oleh pemerintah terhadap dana untuk pengelolaan sampah
2. Economic
Dikarenakan penduduk yang tinggal di bantaran sungai hampir seluruhnya masyarakat miskin yang kurang berpendidikan sehingga cenderung tidak peduli dengan kebersihan lingkungan dan dirinya
3. Social
Ketidakpedulian baik masyarakat umum dan penduduk yang tinggal di bantaran sungai terhadap kebersihan aliran sungai. Secara sadar membuang sampah rumah tangga mereka ke bantaran sungai
4. Technology
Alat yang digunakan untuk membersihkan tumpukan sampah yang masih kurang memadai dalam jumlah dan kualitas
5. Environment
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan aliran sungai sering meluap sehingga sampah-sampah yang berasal dari tempat yang lebih tinggi ikut hanyut ke aliran sungai
6. Legal
RUU tentang pengelolaan sampah serta sanksinya yang masih kurang tegas dan kurang disosialisasikan kepada masyarakat.
Sebenarnya solusi yang diberikan baik dari pemerintah maupun kontribusi langsung dari masyarakat sudah terlaksana. Namun, pada prakteknya belum terealisasikan dengan baik. Hal termasuk ke dalam solusi yang sudah ada namun perlu dimodifikasi. Contohnya, RUU tentang pengelolaan sampah yang belum disosialisasikan dengan baik. Beberapa masyarakat bahkan mengganggap UU yang mengatur tentang permasalahan sampah tidak pernah ada. Hal ini pun mengakibatkan tidak adanya efek jera pada masyarakat. Maka dari itu, pemerintah wajib mensosialisasikan UU yang mengatur masalah sampah beserta tindak lanjut yang tegas. Pemerintah juga dapat menyebarkan pamflet yang wajib dipasang pada setiap rumah yang berisi tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga sederhana. Minimal agar masyarakat mengerti bagaimana memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Selain itu, dibutuhkan pula solusi yang belum ada dan mungkin dilakukan. Penyebab mendasar mengapa sampah rumah tangga menumpuk di aliran sungai ialah kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan, pengadaan tempat sampah yang memenuhi kebutuhan masyarakat belum dapat dikatakan cukup. Terlebih, kondisi tempat sampah yang rusak akibat tidak dirawat dengan baik. Maka dari itu, kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya harus mulai dibiasakan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya dengan membuat tempat sampah interaktif. Tempat sampah dengan desain tokoh kartun yang dapat menghasilkan suara jika seseorang membuang sampah. Selain itu, tempat sampah interaktif tersebut dilengkapi dengan mesing penghancur sampah sehingga sampah tidak menumpuk dan berjatuhan. Untuk menghemat energi, tempat sampah interaktif ini menggunakan tenaga panas matahari sehingga tidak memerlukan bahan bakar.
Limbah pertanian mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian seperti penggunaan pestisida dan pupuk. Sedangkan limbah industri mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3).Jasa Penulis Artikel SEO pabrik penerima limbah plastik
BalasHapus